Tuesday, December 9, 2008

.: CeriTa TenTanG SeBuaH CeRiTa :.

seorang anak kecil
yang diberikan buku gambar
besar..kosong..putih

tak lama
dikenalnya sebuah pensil
aaahh..
dia mulai menggambar diatasnya
walaupun tak memiliki arti khusus
tapi dia senang..

dan ketika dia mendapatkan hadiah sekotak crayon
hatinya sangat bahagiah
crayon tersebut berwarna warni
sesuatu hal yang sangat berbeda
dari sebuah pensil biasa...
sungguh tak pernah dia mengharapkan hadiah ini

kemudian ia belajar bahwa
sekotak crayon tersebut tidak hanya
mampu memberi garis tajam,lingkaran dan bahkan
lengkung bergelombang
tetapi juga mampu mewarnaiii
yahh..MEWARNAI
mewarnai smua garis yang ia buat
mampu ia beri warna..
sesuka hatinya..
sesuka kehendaknya...
sesuatu yang ia sangat sadari..
crayon tersebut
memberi makna..memberi arti..
dari hanya sekedar garis..gambar atau bahkan selembar kertas putihpun..

hingga sang ibu mengetahui bahwa
ia blum cukup umur untuk bermain dengan crayon
crayon tsb bisa saja termakan atau
ia coretkan ke tempat yang tidak semestinya...
dan hilanglah crayon dari genggamannya...
ia pun kembali dengan pensilnya.

anak itu merasakan ada yang hilang
ada yg kurang dari gambarnya
gambar tersebut tak lagi sehidup gambarnya dengan crayon
walaupun tak kehilangan arti tapi
menjadikannya tak ingin menggambar tanpa crayonnya
dan ia pun mulai menangis meminta sekotak crayonnya.

salahkah ia menangis?
salahkah ia berusaha memperjuangkan
apa yang diyakininya bisa membuatnya bahagia??

ia menyuarakan haknya
hak untuk bahagia..
walaupun hanya dengan sekotak crayon
yang saat ini sangat ia dambakan...

----***----

perumpamaan itu
walau terlihat sangat simpel
tapi memang itu adanya
sesimpel itu...

kau memberi warna layaknya sekotak crayon
pada hidupku yang belum terisi penuh lembarannya.

salahkah aku memperjuangkan hak aku untuk bahagia
karna apa yang kuanggap bahagiaku adalah kamu

dan kemudian aku bertanya
apakah aku adalah bahagiamu ?
apakah aku pantas untuk kau perjuangkan
wahai crayon sang pemegang bahagiaku ?

lantas kenapa kau
menanggalkan bahagiamu
dan justru hidup dalam sebuah kekosongan hati yang mendalam ?
menciptakan kesedihan untuk dirimu sendiri
dan bersandirawa dalam tiap detik hembusan nafas membawamu hidup.

perjuangkanlah aku wahai crayon
jika kau pikir aku berharga dlm hidupmu..
karna akupun akan memperjuangkanmu
memperjuangkan bahagiamu
dan biarkanlah kita membuat banyak gambar dan mewarnainya dalam sisa lembar hidupmu dan hidupku

tapi jika menurutmu
aku tak layak dan tak berharga
untuk kau perjuangkan
maka lupakanlah semuanya...





9 comments:

Anonymous said...

Dan anak kecil itu pun kini telah beranjak dewasa, sang ibu tak pernah tahu bahwa hadiah pemberiannya itu “sekotak crayon” ternyata masih disimpan amat sangat baik dan sebegitu rapinya,
Yeah….
si anak yg kini telah beranjak dewasa, tak akan pernah menggunakan crayon nya lagi untuk membuat garis tajam,lingkaran,lengkungan bergelombang bahkan mewarnainya, di buku gambar itu, karna ia sadar crayon tersebut amat berharga untuk di gunakan, jika di gunakan crayon tersebut akan habis dimakan waktu, bahkan akan patah.
Yeah…
Sebegitu berharganya maka ia tak mau menggunakan crayonnya lagi………
Lebih baik hanya menyimpannya, karna dari sekotak crayon dan buku gambar itu ia telah belajar membuat garis tajam, lingkaran, lengkungan bergelombang bahkan belajar mewarnai
Yeah…
Sekotak crayon yang amat berharga…

reality bites said...

humm..
saya luruskan dulu yah
wahai 'si anak yg sayang dengan ibunya'

bacalah kembali postingan sayah..
dengan seperti ini :
ganti sekotak crayon menjadi kamuw
dan sebuah buku gambar menjadi sayah..
agar kamuw tauw begitu berharganya crayon (baca: Kamuw) buat sayah...
dan sayah akan memperjuangkan
bahagia sayah (baca:kamuw) di hidup sayah

apakah kamu akan melakukan hal yg sama wahai crayon(baca:kamuw 'si anak yg sayang dengan ibunya')
untuk memperjuangkan sayah ???
apakah sayah begitu berharga
untuk sang crayon (baca: kamuw)
.
..
...

reality bites said...

sayang sekali
jika sesuatu yg berharga
hanya untuk disimpan rapi

sebuah crayon dibuat tentu ada fungsinya
ada tujuannya
dan apalah jadinya sebuah crayon
yg tidak pernah digunakan ?
crayon tsb hanya menjadi sesuatu yg mubajir
tak digunakan untuk memaksimalkan nilai dan manfaatnya ??
toh ia akan tetap rapuh dimakan waktu
dan usang lalu kemudian kehilangan
nilai manfaat kelak dan tergantikan dengan yg lainnya??
atau
apa jadinya jika crayon tsb dibuang
atau dipatahkan oleh org lain?
apakah tetap menjadi sesuatu yg berharga
yang hanya tinggal dibuang ke tong sampah
adakah penyesalan tidak menggunakannya sebaik mungkin
untuk menggambar dan mewarnai
selagi crayon tsb bisa
dan memberi arti lebih untuk nilai
sang crayon itu sendiri?

Anonymous said...

Yeah……
Kau sebagai buku gambar memang berharga untuk sang crayon…..
Dari sebuah buku gambar crayon menjadi memiliki arti dan fungsi ……
Maka aku akan memperjuangkan kau sang buku gambar

Yeah……
Tapi apakah benar engkau sang buku gambar akan memperjuangkan sebuah crayon dengan sepenuh hati ……
Dan jikalau sang crayon di patahkan kan orang lain atau habis di makan waktu apa yang kau lakukan sang buku gambar………..
“Jelaskanlah buku gambar apa yg kau lakukan bila aku benar-benar kau perjuangkan”

Yeah……
Dan jikalau kau banar-benar masih ingin di warnai oleh sebatang crayon yang masih panjang ini…..apakah kau akan tetap menunggu dan setia untuk selalu di warnai oleh sebatang crayon ini sampai akhirnya sebatang crayon tersebut habis di makan waktu untuk mewarnai Buku gambar itu yg telah berwarna sebagian.

reality bites said...

akuw akan menunggu...
menemani resah dan susahmu
hingga datangnya bahagiamu

tak perlulah kau pedulikan waktu
jadikanlah ia saksi..
bukan pemegang janji..

Anonymous said...

Kuwarnai bahagiAku beRsama dirimU dengaN izIn kuasA

reality bites said...

dan mentaripun bersinar kembali
memberi sebentuk harapan...
untuk menggapai bahagia bersama...

~ P@nD@ ~ said...

hiks...hiks.....
Mbak Chule nyingung ak nich
ini aku banged ...
ak bagaikan kertas tanpa crayon itu
hiks....hiks...

tp keren mbak ... posting yg bagus
keren abis
ak akan always baca trs

reality bites said...

laah...
mohon maaf bagi yang tidak berkenan
(baca: ~ P@nD@ ~)
hanya menuliskan apa
yang menjadi suara hati :)

semoga ~ P@nD@ ~
bisa menemukan 'sang crayon' di
'kertas gambar' hidupmuw..
amien